Saturday, May 12, 2012

BUMI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ALAM SEMESTA



·         Alam semesta adalah alam dan seluruh isinya. Bumi adalah salah satu bagian dari alam semesta.
·         Bumi merupakan satu satuan di dlm sistem matahari dimana sistem matahari terdiri dari matahari sebagai pusatnya, dikelilingi planet- planet beserta satelit-satelitnya, dan termasuk di dalamnya adalah asteroid, komet dan meteorit.
·         Sistem matahari dianggap sebagai suatu sistem tertutup. Selain sistem matahari, planet dan asteroid pada mulanya tersusun dari unsur-unsur yang sama.
·         Perubahan2 yg terjadi di dalam matahari a/ perubahan dari satu unsur menjadi unsur lain seperi H à He.
·         Selain itu, juga diakibatkan oleh peluruhan unsur-unsur radioaktif à untuk menetapkan/memperkirakan umur bumi.
·         Salah satu cara penentuan umur bumi yaitu cara Rb-Sr.
       87Rb  à  87 Sr   +   β-                  H = 5,1 x 1010 tahun
·         Prosedur yg ditempuh adalah menentukan kadar Rb-87 dan Sr-87 secara spektrometer massa, kemudian menggunakan rumus umum:
     (87Rb)     =     (87Sr  +  87Rb) (e λt)



KOMPOSISI MATAHARI
·         Komposisi utama Matahari adalah Hidrogen, yang menjadi bahan bakar untuk reaksi fusi.
·         Kandungan Hidrogen sekitar 73,46%. Helium, yang terbentuk dari reaksi fusi Hidrogen, sebanyak 24,85%. Sisanya inti-inti yang lebih berat.
·         Data mengenai komposisi matahari sgt terbatas, disebabkan:
-          Spektrum beberapa unsur tdk teramati karena tdk memberikan λ < 2900 Å. Hal ini disebabkan karena unsur2 tersebut diabsorbs o/ atmosfer bumi sehingga tdk dpt teramati.
-          Spektral yg dihasilkan hx pd bagian luar matahari, seehingga yang diketahui komposisinya hanya bag. luar matahari.

SIFAT-SIFAT MATAHARI
·         Matahari mengandung 99,8% massa sistem
·         Semua planet mengelilingi matahari dhn arah yg sama dlam lintasan berbentuk elips.
·         Planet-planet berotasi dgn arah yg sama dgn perputarannya di sekeliling matahari, kecuali Uranus.
·         Demikian pula dengan satelitnya, mempunyai arah rotasi yg sama. Planet membentuk 2 gol. berbeda yaitu planet gol. dalam dan gol. Luar.

ASAL USUL SISTEM MATAHARI
·         Buffon (1749). Terjadinya planet disebabkan karena adanya matahari yg bertubrukan dgn bintang2 lainnya.
·         Kant (1755) beranggapan di dalam nebula matahari trdpt unsur2 yg paling berat dan unsur2 inilah yg kemudian menghasilkan planet2.
·         Laplace (1796). Matahari tersusun dr gas, karena adanya matahari yg berputar sendiri pada sumbunya à beberapa bagian dri gas tsb akan lepas dan berubah menjadi planet-planet.

KOMPOSISI ALAM SEMESTA
·         Komposisi diperoleh dgn pengujian secara spektroskopik trhdp matahari dan radiasi bintang o/ penganalisaan meteorit.
·         Kelimpahan unsur2 dlm matahari yg didapati bnyak jumlahnya a/ unsur H, He, dan C.
·         Planet yg kecil memiliki gaya tarik yg kecil à tidak mampu menarik unsur2 seperti H dan He. Sebaliknya planet2 yg besar mampu menarik unsur2 seperti H dan He.

KOMPOSISI PLANET
·         Pengujian spektroskopik pd permukaan planet memberikan sedikit gambaran ttg komposisi planet secara garis besar.
·         Pd mayor planet mempunyai komposisi bag. dlam serupa dgn bumi, tetapi diselubungi o/ ketebalan es yg besar dan gas yng terkondensasi. Atmosfirnya mengandung H, He, N, CH4, NH3.
·         Jupiter, Saturnus, uranus, Neptunus dan Uranus mempunyai densitas yg rendah dan atmosfir yg lebat.
·         Mars mempunyai atmosfir dan berdasarkan besar dan massanya menunjukan suatu komposisi yg sama dgn bumi.
KOMPOSISI METEORIT
·         Meteorit dpt dianggap sebagai salah satu benda yg mempunyai susunan kimia yg menyerupai bumi, dpt dianggap suatu cuplikan yg representatif u/ sistem matahari.
·         Meteorit dikenal ada 4 macam:
1.      Siderit (irons) terdiri dari rata-rata 98% logam.
2.      Siderolit (stony irons) terdiri dari rata-rata 50% logam dan 50% silikat.
3.      Aerolit (stones) yaitu silikat kristal yg terdiri dari Chombreite dan Achombreite
4.      Tektite mengandung sekitar 75% SiO2.

KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR KOSMIS
1.      Kelimpahan atom dari nomor atom yang lebih rendah sampai pada nomor atom 30, kelimpahannya berkurang dengan cepat atau atom dengan Z = 1-30 kelimpahannya turun dengan cepat.





2.      Kelimpahan unsur-unsur dengan nomor atom (Z) genap, hampir selalu terdapat lebih besar daripada unsur-unsur dengan Z ganjil yang ada di sekitarnya. Hal ini dikemukakan oleh Oddo (1914) di Jerman dan Herkins (1917) di Amerika.





3.      Unsur dengan Z lebih besar daripada Ni (Z = 28) kelimpahannya  lebih kecil bila dibandingkan dengan unsur yang nilai Z lebih kecil dari Ni.
4.      Ada sepuluh unsur yang mempunyai kelimpahan yang cukup banyak, yaitu H, He, C, N, O, Ne, Mg, Si, S, dan Fe. Dari kesepuluh unsur tersebut, H dan He mempunyai kelimpahan yang besar, yaitu ≈ 108, disusul oleh unsur O ≈ 105 dan C ≈ 105.
·         bukan sifat unsur yang menentukan kelimpahan unsur, tetapi ditentukan oleh sifat inti dari masing-masing unsur tersebut. Tidak terdapatnya unsur-unsur seperti Techtenium (Tc, Z = 43), Promothium (Pm, Z = 61), Astatine (At, Z = 85), dan Francium (Fr, Z = 87) di dalam bumi disebabkan karena susunan intinya sangat tidak stabil. Berikut diberikan beberapa aturan empirik :
1.      Lebih dari setengah jumlah inti yang stabil mengandung jumlah neutron dan proton yang genap yang dinamakan inti genap-genap.
2.      Sekitar 20% mempunyai Z genap dan N ganjil (inti genap-ganjil)
3.      Sekitar 20% mempunyai Z ganjil dan N genap (inti ganjil-genap)
4.      Semua inti ganjil-ganjil tidak stabil, kecuali 1H2; 3Li6; 5B10; dan 7N14.

ASAL USUL UNSUR
·         Ada 8 proses yang mungkin terjadi pada kelimpahan unsur:
1.      Pembakaran hidrogen (H) menjadi He.
2.      Pembakaran He menjadi 12C, 16O, 20Ne dan mungkin 24Mg.
3.      Proses zarah alfa (α), artinya penambahan α pada 16O dan 20Ne menghasilkan 28Si, 32S, 36Ar, dan 40Ca.
4.      Proses elektron setimbang, artinya kesetimbangan statistik antara inti-inti proton dan neutron yang menghasilkan kelimpahan besi sangat banyak.
5.      Proses – S, dimana neutron (N) ditangkap pada kecepatan rendah dan menghasilkan unsur-unsur sampai dengan 209Bi.
6.      Proses – r, dimana neutron (N) ditangkap pada kecepatan cepat dan menghasilkan unsur-unsur sampai dengan 254Cf (Californium).
7.      Proses –p, dimana menghasilkan isobar-isobar yang kaya akan proton.
8.      Proses –x, yang menerangkan tentang terjadinya Li, Be, dan B.




Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment