Friday, April 15, 2016

Review Nuclear Magnetic Resonance Karya Lambert & Mazolla Part 2 (Introduction)

        Penentuan struktur hampir semua molekul organik atau biologis, serta banyak molekul anorganik, dimulai dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Selama lebih dari setengah abad keberadaan alat spektroskopi ini,  telah banyak revolusi internal dan refedinisi mengenai NMR sebagai alat yang semakin kompleks dan efektif dalam penentuan struktut.
        Selain dari kristalografi sinar-X, yang dapat mengungkap struktur molekul lengkap beberapa bahan kristal murni, NMR spektroskopi adalah alat yang langsung dan umum untuk mengidentifikasi struktur kedua senyawa murni dan campuran baik sebagai padatan atau cairan. Proses ini sering melibatkan beberapa percobaan NMR untuk menyimpulkan struktur molekul mulai dari sifat magnetik inti atom dan elektron yang mengelilinginya.

Sifat dari Inti Magnetik
        Hidrogen merupakan atom yang paling sederhana, ditemukan pada hampir semua senyawa organik serta memiliki satu proton dan elektron tunggal. Atom hidrogen diberikan lambang 1H , dimana superscript menunjukkan jumlah proton dan neutron pada atom (yaitu massa atom dari suatu unsur). Untuk tujuan NMR, aspek kunci dari inti hidrogen adalah sifat momentum, yang mirip dengan partikel berputar klasik. Karena putaran inti hidrogen bermuatan positif, maka putaran tersebut menghasilkan medan magnet dan memiliki sebuah momen magnetik µ, seperti nilai gerak dalam lingkaran menciptakan medan magnet (Gambar). Momen magnetik µ adalah sebuah vektor, karena memiliki besaran dan arah, seperti yang ditampilkan pada gambar 1. Percobaan NMRmemanfaatkan sifat magnet inti untuk memberikan informasi tentang struktur dari sebuah molekul.
Gambar 1 Analogi antara nilai gerak dan putaran pada inti




Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment