Pernah melihat bom asap? Ternyata cara membuatnya cukup gampang. Bahan-bahan yang digunakan tergolong mudah didapatkan dan ada di sekitar kita. Misalnya bola pingpong, gula, potasium nitrat (kalium nitrat), dan amonium nitrat. Kali ini, saya akan coba menuliskan cara membuat bom asap dengan bola pingpong. Meskipun asapnya tidak terlalu banyak, namun cukup berbahaya jika terhirup ke saluran pernapasan manusia dan binatang. Jadi, tetap gunakan peralatan safety yang sederhana ya guys seperti masker. Selamat membuat bom!!!
Chemistry In Heart
Blog ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap sains dan teknologi serta segala pengetahuan dan pengalaman yang terkandung di dalamnya...
Monday, September 4, 2017
Friday, April 15, 2016
Review Nuclear Magnetic Resonance Karya Lambert & Mazolla Part 2 (Introduction)
Penentuan struktur hampir semua molekul organik atau biologis, serta banyak molekul anorganik, dimulai dengan Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Selama lebih dari setengah abad keberadaan alat spektroskopi ini, telah banyak revolusi internal dan refedinisi mengenai NMR sebagai alat yang semakin kompleks dan efektif dalam penentuan struktut.
Selain dari kristalografi sinar-X, yang dapat mengungkap struktur molekul lengkap beberapa bahan kristal murni, NMR spektroskopi adalah alat yang langsung dan umum untuk mengidentifikasi struktur kedua senyawa murni dan campuran baik sebagai padatan atau cairan. Proses ini sering melibatkan beberapa percobaan NMR untuk menyimpulkan struktur molekul mulai dari sifat magnetik inti atom dan elektron yang mengelilinginya.
Sifat dari Inti Magnetik
Hidrogen merupakan atom yang paling sederhana, ditemukan pada hampir semua senyawa organik serta memiliki satu proton dan elektron tunggal. Atom hidrogen diberikan lambang 1H , dimana superscript menunjukkan jumlah proton dan neutron pada atom (yaitu massa atom dari suatu unsur). Untuk tujuan NMR, aspek kunci dari inti hidrogen adalah sifat momentum, yang mirip dengan partikel berputar klasik. Karena putaran inti hidrogen bermuatan positif, maka putaran tersebut menghasilkan medan magnet dan memiliki sebuah momen magnetik µ, seperti nilai gerak dalam lingkaran menciptakan medan magnet (Gambar). Momen magnetik µ adalah sebuah vektor, karena memiliki besaran dan arah, seperti yang ditampilkan pada gambar 1. Percobaan NMRmemanfaatkan sifat magnet inti untuk memberikan informasi tentang struktur dari sebuah molekul.
Gambar 1 Analogi antara nilai gerak dan putaran pada inti |
Wednesday, April 13, 2016
Review Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy karya Lambert & Mazolla Part 1 (Pengantar)
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) merupakan salah satu instrumen spektroskopi yang paling sering digunakan oleh kimiawan. Namun, literatur yang memuat teori tentang NMR dalam bahasa Indonesia masih sangat kurang. Sehingga saya merasa perlu menambah ruang pengetahuan pembaca utamanya kimiawan dengan mengulas isi dari sebuah buku tentang NMR. Dalam penulisannya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan terjemahan dan kiranya pembaca yang paham bisa memberikan saran maupun kritikan demi tambahan pengetahuan terkait NMR. Terima kasih, Salam intelektual kritis, salam kimiawan progresif !!!
Dalam tulisan ini saya akan coba menjelaskan mengenai NMR dari buah karya Lambert dan Mazolla yang berjudul Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy : An Introduction to Principles, Applications, and Experimental Methods atau dalam bahasa Indonesia Spektroskopi NMR : Sebuah pengantar mengenai prinsip, penerapan, dan metode eksperimen. Buku ini saya pilih karena memuat teori tentang NMR dengan cukup lengkap serta menggunakan contoh yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Buku ini terbagi atas delapan bab yang sebagian besar memuat teori tentang NMR. Di bagian pertama pembaca akan diberikan pengantar mengenai teori dasar dari NMR. Teori dasar tersebut terbagi menjadi sembilan bagian yakni sifat inti magnet, pergeseran kimia, eksitasi dan relaksasi, eksperimen pulsed, kopling konstan, kuantitasi dan spliting kompleks, studi nuklida secara umum, efek dinamis, spektrum padatan. Di bagian terakhir pembaca akan disajikan dengan beberapa contoh dan bibliografi dari NMR.
Sebelum saya mengulas lebih jauh, saya akan memberikan singkatan-singkatan yang terdapat dalam buku ini. hal ini akan memudahkan saya untuk tidak mengulangi sebuah singkatan/akronim dan membantu pembaca untuk masuk ke dalam konteks pembicaraan. berikut daftar singkatan/akronim dalam buku ini :
SINGKATAN/AKRONIM KETERANGAN
APT Attached Proton Test
ASIS Aromatic Solvent-Induced Shift
BIRD Bilinear Rotation Decoupling
COLOC Correlation Spectroscopy Via Long-Range Coupling
COSY Correlation Spectroscopy
CP Cross Polarization
CW Continous Wave
CYCLOPS Cyclically Ordered Phase Sequence
DANTE Delays Alternating with Nutation for Tailored Excitation
DEPT Distortionless Enhancement by Polarization Transfer
DPFGSE Double Pulsed Field Gradient Spin Echo
DQF Double Quantum Filtered
DR Digital Resolution
DT Relaxation Delay Time
EXSY Exchange Spectroscopy
FID Free-Induction Decay
Fn Fourier number
FT Fourier Transform or Transformation
HETCOR Heteronuclear Chemical-Shift Correlation
HMBC Heteronuclear Multiple Bond Correlation
HMQC Heteronuclear Multiple Quantum Correlation
HSQC Heteronuclear Single Quantum Correlation
INADEQUATE Incredible Natural Abundance-Double-Quantum Transfer Experiment
INEPT Insensitive Nuclei Enhanced by Polarization Transfer
LP Linear Production
MAS Magic Angle Spinning
MQC Multiple Quantum Coherence
MRI Magnetic Resonance Imaging
ni Number of Time Increments
NMR Nuclear Magnetic Resonance
NOE Nuclear Overhauser Effect or Enhancement
np Number of Data Points
ns Number of Scans
ns/i Number of Scans per Time Increment
PFG Pulsed Field Gradient
ppm Parts Per Million
ROESY Rotating Frame Nuclear Overhauser Effect Spectroscopy
RT Repetition Time (DT+ta)
S/N Signal-to-noise Ratio
sw Spectral Width
TMS Tetramethylsilane
TOCSY Total Correlation Spectroscopy
WALTZ Wideband, Alternating-phase, Low-power Technique for Zero
Residual Splitting
WATERGATE Water Suppression by Gradient Tailored Excitation
Demikian pengantar yang bisa saya berikan, review buku selanjutnya akan saya posting di waktu yang akan datang. do'akan saya semoga dapat menyelesaikan review buku ini dengan hasil yang memuaskan pembaca dan penikmat pengetahuan kimia.
Friday, February 20, 2015
METODE ILMIAH
Di dalam melakukan sebuah penelitian yang bersifat ilmiah maka perlu digunakan metode ilmiah dalam prosesnya. Metode ilmiah yang digunakan tentu saja dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah dilakukan dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Ilmu pengetahuan merupakan bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai proses yang diperoleh secara logis (dasar dan alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka.
Secara empirik dapat diketahui beberapa fungsi dari Ilmu pengetahuan itu sendiri yakni :
a. Menerangkan gejala
Ilmu pengetahuan mampu menjelaskan mengenai gejala-gejala secara holistik. Dengan adanya ilmu pengetahuan seseorang tidak hanya menerka-nerka secara sembarangan namun mampu menjelaskannya secara menyeluruh berdasarkan fakta-fakta yang terakumulasi dalam ilmu pengetahuan itu sendiri.
b. Memahami hakikat gejala
c. Meramalkan kejadian di masa depan
d. Mengendalikan gejala
Sunday, October 5, 2014
Ringkasan Buku Kimia Unsur Runut Karya Alfian noor
Bab
6
11.Mekanisme pengukuran aktivasi
netron didasarkan pada reaksi unsur yang dianalisan dengan menggunakan peluru
nuklir yakni netron, elektron, partikel kecil bermuatan (deuteron, proton),
Helium atau partikel α atau β.
22.Sesuai dengan namanya PMT yaitu
tabung pengganda foton berperan untuk menghasilkan tegangan pulsa yang
selanjutnya akan disortir oleh
analisator pemilah pulsa saluran ganda dan diukur spectrum dari unsur tersebut.
Bab
7
11.Metode spektroskopi elektron
merupakan penganalisis permukaan suatu unsur, elektron digunakan untuk
mengeksitasi atom-atom permukaan kemudian memberikan informasi keadaan
kuantumnya.
22.Teknik penerapan untuk
mengurangi kesalahan sistematik dapat memperhatikan hal-hal berikut, yakni :
a. Efisiensi deposisi pada pembawa
yang berbeda
b. Kinetika deposisi dan
kemungkinan difusi dari analit di dalam material pembawa
c. Homogenitas lateral deposisi
d. Stabilitas film yang
terdeposisi
e. Kalibrasi
f. Kondisi eksperimental baik
instrument maupun spektral
Bab
8
11.Dalam metode elektrokimia
terdapat dua jenis yang sering digunakan dalam realitas yakni potensiometri dan
voltametri. Dalam analisis voltametri terdapat beberapa jenis yakni :
a. Voltametri striping anodic dan
katodik yang merupakan deposisi atau pengendapan katodik suatu unsur pada
electrode kerja kemudian membentuk semacam pemekatan, diikuti dengan pelarutan
kembali secara anodik.
b. Voltametri striping adsortif
(Adsv) memiliki prinsip yaitu pemanfaatan kecenderungan banyaknya senyawa yang
terserap diatas permukaan elektroda. Prosesnya adalah pemekatan analit di
lapisan tunggal diatas permukaan elektroda kemudian dilanjutkan dengan striping.
2
2. Kimia spesiasi dalam metode elektrokimia lebih mengarah kepada suatu bentuk analisis tertentu. Hal ini dikarenakan karena masing-masing unsur memiliki karakter permukaan yang khas.
2. Kimia spesiasi dalam metode elektrokimia lebih mengarah kepada suatu bentuk analisis tertentu. Hal ini dikarenakan karena masing-masing unsur memiliki karakter permukaan yang khas.
Bab
9
11.Pandangan objektif saya
mengenai keunggulan AAS dan ICP-MS yakni tidak terlepas dari fungsi dari alat
ini, masing-masing memiiki keunggulan yang dapat dilihat dari kelebihan serta
kekurangannya. ICP-MS memiliki kelebihan dalam menganalisis multi unsur
sehingga lebih efisien dalam penggunaan bahan maupun waktu. AAS memilik
kelebihan dalam ketelitian menganalisis satu jenis unsur sehingga efektif dalam
hal akurasi. Namun ICP-MS sedikit lebih kredibel dalam penggunaannya di bidang
kesehatan karena dalam realitasnya mampu menganalisis banyak unsur dalam waktu
yang singkat dan memudahkan pekerjaan penggunanya.
22.Spesimen contoh yang representatif untuk unsur runut yaitu harus bebas kontaminasi, memiliki standar baku,
wujudnya dapat dimasukkan dan ditentukan oleh instrument analisis.
Demikian ringkasan buku ini, semoga bermanfaat.
Demikian ringkasan buku ini, semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)