Para ilmuwan dari Jepang telah berhasil menghubungkan suatu atom lead
kedalam suatu molekul aromatic – metal yang sangat berat sejauh ini
yang menjadi ‘teraromatisasi’. Temuan ini dapat menghasilkan beberapa
struktur baru dengan elektron yang mendonasikan karakteritstik yang
sangat berguna, dengan aplikasi potensial di beberapa daerah seperti
katalisis atau optoelektronik.
Dengan membentuk cincin aromatic yang stabil dengan suatu elemen seperti lead sangatlah sulit karena adanya ketidak cocokan yang sangat besar dalam ukuran orbital elektronis metal dan karbon atom (orbital 6p dan 2p, secara berturut – turut) di dalam cincinnya. Suatu tingkat tertentu daripenutupan diperlukan bagi elektron guna dibagi – bagikan secara merata di sekitar cincin – persyaratan dalam aromatisitas. Jika satu orbital sangat besar dan yang lain sangat kecil, maka pnutupannya merupakan aturan yang sangat tinggi.
Masaichi Saito, dari Saitama University, dan para koleganya mengambil sebagai bahan pertamanya adalah hexaphenylplumbole, persenyawaan cincin yang terditri dari lima anggota non aromatis yang berisi empat karbon dan satu lead,dengan suatu kelompok phenyl ditempelkan pada setiap karbon dan dua phenyl ditempelkan pada lead. Lalu mereka mengurangi persenyawaan dengan lithium, yang
memiliki efek mengganti dua phenols yang mengikat pada lead dengan dua ion lithium.
Molekul aromatis dibuat dengan mengurangi hexaphenylplumbole dengan lithium
Ikatan Li-Pb lebih sangat polar dari pada ikatan Pb-C, dan lead menjadi anionic, sangat efektif menerima dua electron dari lithium. Pasangan electron ini tersedia dalam delokalisasi dalam cincin, dengan menggabungkan empat electron lainnya dari rangka karbon guna membuat molekul aromatic.
Setelah mendemonstrasikan bahwa hal ini mungkin dalam membuat penutupan orbital 2p dan 6p secara cukup guna membuat suatu molekul aromatic, Saito mengatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan bahan baru dengan aplikasi potensial dalam bidang seperti katalisis. ‘Pada karakter dianionic tertentu dari molekul ini dapat membuatnya berguan sebagai donor elektron,’ katanya.
David Scheschkewitz, seorang ahli kimia inorganic pada Imperial College London, menjelaskan bahwa penelitian baru ini sebagais suatu ‘pekerjaan yang sangat bagus’. Scheschkewitz mengatakan bahwa isolasi dari persenyawaan aromatic yang stabil pertama kali dengan atom lead sebagai bagian dari delokalisasi cyclic system electron-pi merupakan pencapaian sintetis yang sungguh luar biasa. ‘Studi ini menunjukkan secara impresif bagaimana carbine yang menyerupai karakter atom paling berat di kelompok 14 metalole dianions meningkat saat turun ke kelompok ini. Persenyawaan ini lalu mempunyai suatu koordinasi kimiawi terhadap transisi metal. Dalam pandangan akan pentingnya metalole yang berkaitan dengan unit yang diulang pada bahan optoelektronik, suatu aplikasi di masa mendatang dari persenyawaan yang dilaporkan sudah sangat jelas terlihat,’ tambahnya.
Simon Hadlington
Referensi
M Saito et al, Science, 2010, 328, 339 (DOI: 10.1126/science.1183648)
Dengan membentuk cincin aromatic yang stabil dengan suatu elemen seperti lead sangatlah sulit karena adanya ketidak cocokan yang sangat besar dalam ukuran orbital elektronis metal dan karbon atom (orbital 6p dan 2p, secara berturut – turut) di dalam cincinnya. Suatu tingkat tertentu daripenutupan diperlukan bagi elektron guna dibagi – bagikan secara merata di sekitar cincin – persyaratan dalam aromatisitas. Jika satu orbital sangat besar dan yang lain sangat kecil, maka pnutupannya merupakan aturan yang sangat tinggi.
Masaichi Saito, dari Saitama University, dan para koleganya mengambil sebagai bahan pertamanya adalah hexaphenylplumbole, persenyawaan cincin yang terditri dari lima anggota non aromatis yang berisi empat karbon dan satu lead,dengan suatu kelompok phenyl ditempelkan pada setiap karbon dan dua phenyl ditempelkan pada lead. Lalu mereka mengurangi persenyawaan dengan lithium, yang
memiliki efek mengganti dua phenols yang mengikat pada lead dengan dua ion lithium.
Molekul aromatis dibuat dengan mengurangi hexaphenylplumbole dengan lithium
Ikatan Li-Pb lebih sangat polar dari pada ikatan Pb-C, dan lead menjadi anionic, sangat efektif menerima dua electron dari lithium. Pasangan electron ini tersedia dalam delokalisasi dalam cincin, dengan menggabungkan empat electron lainnya dari rangka karbon guna membuat molekul aromatic.
Setelah mendemonstrasikan bahwa hal ini mungkin dalam membuat penutupan orbital 2p dan 6p secara cukup guna membuat suatu molekul aromatic, Saito mengatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan bahan baru dengan aplikasi potensial dalam bidang seperti katalisis. ‘Pada karakter dianionic tertentu dari molekul ini dapat membuatnya berguan sebagai donor elektron,’ katanya.
David Scheschkewitz, seorang ahli kimia inorganic pada Imperial College London, menjelaskan bahwa penelitian baru ini sebagais suatu ‘pekerjaan yang sangat bagus’. Scheschkewitz mengatakan bahwa isolasi dari persenyawaan aromatic yang stabil pertama kali dengan atom lead sebagai bagian dari delokalisasi cyclic system electron-pi merupakan pencapaian sintetis yang sungguh luar biasa. ‘Studi ini menunjukkan secara impresif bagaimana carbine yang menyerupai karakter atom paling berat di kelompok 14 metalole dianions meningkat saat turun ke kelompok ini. Persenyawaan ini lalu mempunyai suatu koordinasi kimiawi terhadap transisi metal. Dalam pandangan akan pentingnya metalole yang berkaitan dengan unit yang diulang pada bahan optoelektronik, suatu aplikasi di masa mendatang dari persenyawaan yang dilaporkan sudah sangat jelas terlihat,’ tambahnya.
Simon Hadlington
Referensi
M Saito et al, Science, 2010, 328, 339 (DOI: 10.1126/science.1183648)
0 comments:
Post a Comment